Selasa, 02 November 2010

OBAT JANTUNG JENIS ANTIANGINA

Obat jantung jenis antiangina adalah obat jantung untuk mengatasi angina pektoris (merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan, yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen ) ada beberapa yang sering dipakai yaitu:
  •   Obat jantung jenis beta blocker
  • Obat jantung golongan Nitrat misalnya nitroglycerin
  •  Obat jantung jenis Antagonis kalsium
  •  Obat jantung jenis antiplatelet misalnya Aspirin.

    Pemberian antiangina bertujuan untuk :
  • Mengatasi atau mencegah serangan akut angina pectoris,
  •  Pencegahan jangka panjang angina.

Nitroglycerin (IV)

Deskripsi:
Nitroglycerin atau Glyceryl Trinitrate adalah sebuah vasodilator yang mudah menguap, yang mengurangi angina pectoris dengan cara merangsang guanylate cyclase dan merendahkan kalsium sitosolik. Nitroglycerin digunakan untuk pengobatan angina pectoris dan hipertensi, untuk menghasilkan hipotensi yang terkontrol selama pembedahan dan untuk mengobati gagal jantung.


Indikasi:
Gagal jantung dan angina.

Kontra indikasi:
Hipotensi akut, hipovolemia, anemia.

Efek :
Menghasilkan hipotensi yang terkontrol selama pembedahan dan untuk mengobati gagal jantung.

Efek Samping:
 
Pemberian IV (khususnya jika diberikan dengan terlalu cepat); Bisa menyebabkan efek CV (hipotensi akut, kegelisahan retosternal, bergejolak, tachycardia); Efek GI (mual dan muntah-muntah, sakit pada bagian perut); Efek CNS (sakit kepala, kepeningan, ketakutan, kegelisahan, kejang otot, syncope); Efek lainnya (diaphoresis); pemberian yang diperpanjang telah dihubungkan dengan methemoglobinemia.

Mekanisme kerja obat :

Kandungan Nitrat dalam Nitroglyceryn menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah, merangsang guanylate cyclase dan merendahkan kalsium sitosolik. Nitroglycerin menghilangkan angina dengan mengurangi permintaan otot jantung untuk oksigen. Nitroglycerin juga menghilangkan spasme dari arteri-arteri koroner dan dapat mendistribusikan lagi aliran darah arteri koroner ke area-area yang paling memerlukan.
  

Dosis: 
  •   Pemberian dosis: 5-10 mcg/menit IV melalui infus setelah dilusi.
  • Ditambah 5 mcg/menit IV setiap 3-5 menit sampai beberapa respon terlihat.
  •  Jika tidak ada respon dengan 20 mcg/menit: Boleh tingkatkan dosis sebesar 10 mcg/menit dan sesudahnya jika diperlukan, tambahan sebesar 20 mcg/menit bisa diberikan.
  • Dosis umum: 10-200 mcg/menit



Instruksi Khusus:
  • Jauhi dari pasien dengan hipotensi akut, hipovolemia, anemia, gagal jantung dalam kaitan dengan adanya gangguan atau meningkatnya tekanan yang berhubungan dengan trauma atau perdarahan.
  • Gunakan dengan hati-hati ketika ada penurunan SBP (Systolic Blood Pressure) kurang dari 110 mmHg pada pasien penderita normotensive, dan penurunan yang berarti pada tekanan arterial lebih dari 25 % pada pasien penderita hipertensi.
  • Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan disfungsi hati atau ginjal akut, hipotiroidisme, malnutrisi atau hipotermia.
  • Pengawasan HR & BP yang ketat diperlukan selama infus IV.
  • Jangan berikan pada pasien yang mengkonsumsi inhibitor phospodiesterase dalam waktu 24 jam terakhir.
  • Perlengkapan plastik yang digunakan untuk pemberian obat bisa menyerap GTN dan pemberian dosis perlu disesuaikan dengan hal ini.
  • Toleransi terhadap nitrat biasanya berkembang dengan penggunaan jangka panjang dan pemberian dosis bebas-nitrat dalam jarak waktu yang cukup itu diperlukan.



Tanggung Jawab Perawat :

Pengertian Tanggung jawab (Responsibility)  
Tanggung jawab/Responsibility adalah : Penerapan ketentuan hukum (eksekusi) terhadap tugas – tugas yang berhubungan dengan peran tertentu dari perawat , agar tetap kompeten dalam pengetahuan, sikap dan bekerja sesuai kode etik (ANA, 1985).


Jenis tanggung jawab perawat :
1. Responsibility to God (tanggung jawab utama terhadap tuhannya)
2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien dan masyarakat)
3. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan atasan)

Tanggung jawab perawat dalam pemberian obat adalah dengan prinsip 6 benar yaitu :
  • Benar pasien
  • Benar obat
  • Benar dosis
  • Benar waktu pemberian obat
  • Benar cara pemberian obat
  • Benar dokumentasi






Luh Putu Herlyn Asmarayani
F/KP/VII
04.07.1811